Thursday, March 25, 2021

Hemat pemakaian listrik dengan smart light

 hi teman blogger......

perkembangan teknologi memang tidak ada habisnya, ada saja produk baru yang menarik perhatian saya. Kali ini saya ingin membahas tentang smart light. Smart light memang bukan hal baru, pertama kali saya mendengar tentang lampu pintar ini adalah dari brand philips (philisp hue) namun karena harga-nya pada saat di lounching saya mengurungkan niat saya untuk merasakan sensasi penggunaan lampu pintar.

Belakangan smart light muncul dalam bentuk lebih kompak, jadi tidak dibutuhkan lagi hub untuk mengontrolnya dan harganya pun jauh lebih murah. Sayapun tertarik lagi untuk mencobanya, ada dua merek yang saya coba, yaitu bardi dan philips.



Bardi menamai produknya smart bulp, ada dua jenis varian yaitu yang menghasilkan cahaya putih (terang/warm) dan yang bisa meghasilkan cahaya warna warni(RGB). Besaran watt nya pun variatif , dimulai dengan 7 watt sampai 12 watt dengan kisaran harga mulai 50-ribuan untuk yang 7 watt sampai 125-ribuan untuk yang 12 watt. Saya beruntung membeli bardi 9 watr RGB (warna warni) dengan harga di bawah 100ribu karena waktu itu ada flash sale , he.. he... 😅😇

Setelah menunggu selama kurang lebih 3 hari paket lampu pintar saya datang, saya pun tidak sabar untuk mencobanya, lampu saya langsung pasang di lobby rumah, karena saya sering kali lupa menghidupkan/ mematikan lampu areal ini. Smart light ini memanfaatkan IoT (internet of things) jadi untuk menggunakan fiturnya kita harus memiliki akses internet (wi-fi). 

Pertama kita harus instal aplikasi dari bardi yang di namai smart home di hp kita, kemudian mengkoneksikan lampu ke aplikasi. Tidaklah sulit menghubungkannya, tinggal mengikuti petunjuknya, kita bisa koneksikan dengan otomatis (menghidup matikan sebanyak 3 kali, dan aplikasi akan mendeteksi secara otomatis) ataupun manual (langsung menghubungkan hp dengan wifi lampu).

Ada beberapa fitur pada lampu pintar ini, pertama adalah mengatur intensitas brightness atau terang-redupnya lampu, serta warna lampu. Untuk lampu warm-white hanya bisa diatur cahanya putih terang atau agak kuning, namun untuk rgb bisa kita mainkan berbagai macam warna.

Fitur kedua adalah fitur automation atau fitur otomatis, nah ini faforit saya. Jadi lampu bisa kita set menyala otomatis berdasarkan triger tertentu, ada beberapa opsi yang disediakan bardi, berdasarkan waktu (jam, menit) , berdasarkan matahari (terbit/terbenam) dan bahkan bisa berdasarkan jarak kita dengan lampu, wow keren banget ya.... 👍👍👍 fitur inilah yang menurut pendapat saya sangat berguna untuk menghemat pemakaian listrik.



Kemudian belakangan saya dengar Philips - wiz, lampu pintar dari brand ternama philips, brand satu ini memang pilihan brand lampu faforit saya karena ketahanan umur pakainya. Brand ini bisa tahan dua kali dari brand lain, awet banget, tapi bagaimana dengan smart lamp nya? saya pun gatal ingin mencobanya.

Ternyata harganya tidak mahal, Philips wiz dapat kita beli dengan harga 100rban untuk yang 9 watt white. Saya pun membeli dan beruntung lagi saya ketika membeli di salah satu toko online ada promo sehingga saya dapat harga yang ciamik, hanya sekitar 50ribuan untuk 9 watt white warm, ah senangnya...

Fitur lampu tidak jauh berbeda, sama sama bisa di atur terang gelapnya dan ada automatisasinya. Yah karena sudah ada dua merek, tidak lengkap klo tidak saya bandingkan. ada beberapa point perbedaan yang saya rasakan, pertama cara mengkoneksikan, menurut pendapat saya philips wiz lebih gampang untuk di koneksikan, cukup menhidupkan dan mematikan lampu sekali dan lebih cepat terdeteksi. Perbedaan ke-dua adalah fitur otomatisasinya, untuk yang ini saya lebih memilih fitur otomatis dari bardi, karena ada banyak pilihan berbanding wiz hanya ada pilihan otomatisasi berdasarkan waktu. yang ketiga laporan konsumsi daya, nah fitur ini hanya ada di philips wiz. 

Jadi masing-masing brand punya kelebihan tersendiri, namun dibalik itu semua saya pribadi sangat suka lampu pintar ini. Fitur otomatisnya ini menurut saya bisa membantu kita menghemat dan memantau pemakaian listrik kita dengan men-set kapan saja lampu di hidupkan dan seberapa terang lampu di jam-jam tertentu. Contohnya lampu di depan rumah, saya hidupkan sore ketika matahari terbenam dengan keterangan sedang, kemudian saya redupkan setelah di atas jam 10 malam dan mati ketika matahari terbit, selamat mencoba lampu penghemat listrik.

1 comment:

  1. harus terkoneksi wifi dong dama??
    saya pakai sensor saja, jadi kalau siang mati kalau malam dia hidup sendiri...
    hehehe...

    dama rajin update nih..
    semangat terus ya...

    ReplyDelete