Wednesday, October 19, 2022

Cuaca ektrem, apa yang perlu diwaspadai dan dilakukan

Morning para blogger..., apa kabar di bulan Oktober ini? di Bali awal oktober yang cukup manis dengan bergeliatnya pariwisata pada bulan-bulan yang harusnya musim sepi agak menyemangati masyarakat bali, tetapi beda cerita di akhir bulan.

Pada akhir bulan Oktober 2022 ini Bali diguyur hujan lebat terus, berita tentang bencana banjir yang menyebabkan longsor dan jempatan putus pun memenuhi timeline medsos saya. Memang perubahan cuaca yang saya rasakan sejak pandemi bisa di bilang ekstrem, ntah apa benar karena kerusakan alam yang menyebabkan atau memang merupakan siklus dunia yang sudah mulai tua.



Tentunya dengan melihat pemberitaan bencana di medsos sangat wajar akan membuat kita merasa kawatir, tapi jangan dibuat berlebihan teman blogger. Ada beberapa hal yang bisa kita waspadai dan lakukan untuk mengamankan kita dan keluarga tercinta (versi admin). Apa saja itu, langsung aja cek list berikut :

1. KENALI BAHAYA BENCANA LINGKUNGAN SEKITAR

Pertama kita perlu mengenal karakteristik linkungan tempat kita tinggal, karakter yang saya maksud adalah bahaya bencana, seperti histori/sejarah apakah lingkungan kita pernah banjir atau rawan banjir, apakah ada sungai atau aliran air yang sering meluap ketika hujan. Kontur kemiringan tanah sekitar tempat tinggal kita dan sebagainya. Jika ada kita perlu "mengamankannya" dahulu, seperti membersihkan sampah pada sungai agar aliran air lancar, membuat terasering atau sengkedan pada tanah yang rawan longsor.

2. SIAPKAN OBAT DAN RANSUM DARURAT

Dahulu sering didengungkan tentang menyiapkan kotak p3k di rumah masing-masing, ini bukan himbauan yang salah lo teman bloger, selain obat2an ransum darurat juga perlu kita miliki, yah minimal siapkan mi instan lah, he he he....

3. BUAT PELATIHAN & TIM TANGGAP DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

Yes... ini sih penting banget, agar kita memiliki wawasan dan pengetahuan tentang kedaruratan khususnya untuk bencana alam. Tidak hanya untuk banjir, juga perlu untuk ke gempaan dan bencana lainnya, mengingat negeri Indonesia tercinta terdapat gugus gunung api yang tentunya rawan dengan bencana.
Selain itu akan bagus jika di linkungan kita memiliki tim tanggap bencana. jadi seandainya hal buruk terjadi tentunya masyarakat akan lebih siap.

4. RAWAT, LESTARIKAN ALAM SEKITAR

Herm... diakui atau tidak, menurut amin kerusakan lingkungan adalah salah satu faktor pendukung pencana alam. habisnya daerah resapan yang berubah menjadi akomodasi wisata, ditambah dengan tergerusnya hutan bisa jadi peyebab bencana yang kita lihat di akhir  bulan oktober ini. So... mari kita rawat lingkungan kita ya, seandainya diperlukan untuk akomodasi akan indah jika diimbangi perhitungan dampak dan tindakan untuk menangani dampak tersebut. Misalnya dengan membangun villa yang ramah lingkungan, menyediakan tempat resapan air dan lain sebagainya.

5. BERDOA PADA TUHAN

kekuatan terakhir untuk menyandarkan diri sebagai mahluk Tuhan tiada lain adalah menyerahkan diri dan selalu berdoa kepada-Nya. Semoga kita terhindar dari segala marabahaya da bencana. Bener nga guys......

Jadi bagaimana guys..... semoga tulisan mimin kali ini bermafaat. salam lingkungan lestari ✌

No comments:

Post a Comment